1. Latar Belakang


Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani
yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli,
tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, sehingga dapat saya
simpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara
orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber
daya yang dimiliki.
Pertumbuhkembangan IPTEK ,sosial,ekonomi,dan lingkungan
menimbulkan permasalan yang harus dihadapi organisasi menjadi semakin luas dan
kompleks. Permasalahn tersebut terus berkembang sesuai percepatan perubahan
yang terjadi.
Situasi yang terjadi menjadikan pembelajaran bahwa
permasalahan tidak tumbuh secara linier, dimana banyak seklai hal-hal yang
tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian organisasi dituntut untuk terus
menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan
perubahan. Pengalaman yang dialami berbagai organisasi di Negara maju menunjukkan
bahwa hanya organisasi yang secara konsisten terus meningkatkan dirinya melalui
pengembangan organisasi yang dapat bertahan.
Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan
yang tidak mengalami pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk
mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium
(hilangnya keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau
tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi
sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi,
adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari
cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan
dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya
dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
Pengertian Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan
sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi
serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi,
desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya)
yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk
mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan
oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang
berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan
keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan
keorganisasian.
2. Isi / Pembahasan
2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan organisasi.
Setiap organisasi selalu membutuhkan suatu perubahan,
perubahan tersebut sebagai reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan
organisasi tersebut. Perubahan organisasi mengacu kepada hal yang berkaitan
dengan aktivitas pelaksanaan tugas di dalam suatu organisasi, sehingga menuju
kepada suatu keadaan di dalam perusahaan tersebut yang dianggap lebih baik oleh
pihak manajemen seiring dengan berjalannya waktu. Restrukturisasi organisasi
adalah salah satu dari bentuk perubahan organisasi.
Penyebab Perubahan:
- Internal : (Perubahan tujuan, Perubahan struktur
organisasi, Perubahan cara operasional/aktivitas organisasi, dll)
1. Perubahan Internal yang Direncanakan (planned internal
change)
Misal: sebuah perusahaan melakukan akuisisi perusahaan lain.
2. Perubahan Internal Tidak Direncanakan (Unplanned internal
change)
Misal: perubahan karakteristik demografis (jenis kelamin,
pendidikan, usia)
tenaga kerja pada suatu perusahaan.
- Eksternal : (Perubahan sistem ekonomi, Teknologi baru,dll
)
1. Perubahan Eksternal yang Direncanakan (planned external
change)
Misal: pengenalan teknologi baru
2. Perubahan Eksternal Tidak Direncanakan (Unplanned
external change)
Misal: perubahan kebijakan moneter sbg respon perubahan
politik&ekonomi
tiba-tiba
Tingkat Perubahan Organisasi:
1. Perubahan pada sikap individu dalam organisasi, meliputi
: Aspek pengetahuan, Sikap/perilaku, Ketidakpuasan (aksi mogok)
2. Perubahan pada tingkat kelompok:
- Kelompok sebagai media/wahana perubahan
- Kelompok sebagai sasaran perubahan
- Kelompok sebagai agen perubahan
3. Perubahan tingkat organisasi:
Adanya promosi kenaikan jabatan seseorang dalam organisasi
berimplikasi pada perubahan posisi jabatan di tingkatan bawahnya:
- Perubahan peran dalam aktivitas formal organisasi
- Perubahan pada tingkat organisasi berbeda dan cenderung
rumit dibandingkan
dengan perubahan di tingkat individu dan kelompok.
Organisasi mengalami perubahan sebagai respon terhadap
lingkungannya, Organisasi juga memerlukan perubahan komponen internalnya
sebagai usaha untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan dalam
lingkungan. Organisasi alami proses kelahiran, pertumbuhan, kematangan dan
akhirnya alami kematian, seperti halnya semua sistem biologis dan sistem
social. Titik pusat perubahan Metode yang digunakan teknik yg digunakan pola
interaksi dan definisi peran perubahan dalam struktur, proses, tujuan,
kebijakan, sistem komunikasi organisasi pengelolaan pengembangan
organisasi,survey umpsn balik.
2.2 Pengembangan Organisasi
Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan
fungsi organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan
organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat
keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur,
tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini
adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan
orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi.
Menurut Robbins (1984), usaha PO pada umumnya diarahkan pada
dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan
kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut:
(1) Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara
anggota organisasi;
(2) Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah
organisasi baik dalam
kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to
sweeping problem
under the rug;
(3) Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang
ditetapkan ditingkatkan dengan
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan;
(4) Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal,
vertikal dan diagonal;
(5) Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam
organisasi;
(6) Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah; dan
(7) Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok
dalam perencanaan dan
implementasi.
Hampir semua pakar berpendapat bahwa pengembangan organisasi
bertujuan melakukan perubahan (Thoha, 2002). Dengan demikian, jika diterima
pendapat bahwa penyempurnaan dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan
yang harus terjadi maka kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat
diartikan pula sebagai perubahan organisasi (organizational change) (Thoha,
2002: 8). Ditambahkan pula, PO merupakan suatu pendekatan dan teknik perubahan
organisasi (Indrawijaya, 1983). Di dalamnya terkandung suatu proses dan
teknologi untuk penyusunan rancangan, arah dan pelaksanaan perubahan organisasi
secara berencana.
2.3 Ciri – ciri Pengembangan Organisasi.
Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan
untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka
dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan
tingkat yang memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi
yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat
tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan
terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi
manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu
memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara
berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan
efektivitas organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada
tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal
pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat
diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan
diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi,
memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan
di lingkungan yang selalu berubah.
2.4 Metode Perubahan dan Pengembangan Organisasi.
Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu
maupun antar-kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan
berikut ini.
1. Sensitivity training, merupakan teknik OD yang pertama
diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering
disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing
masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing
peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta
ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan
memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya
atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim
yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
3. Survey feedback. Dalam teknik sruvey feedback. Tiap
peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta
sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan
mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada
para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan
dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan
mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
4. Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya
komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas
dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA
dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
5. Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup
activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar
kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam
koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau
memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
6. Proses Consultation. Dalam Process consultation,
konsultan OD mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya
kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit
organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang
terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan
koreksi.
7. Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di
dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan
Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang
efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada
aspek manusia maupun aspek produksi.
8. Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini,
konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara
menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan
atau konflik antar-individu dan kelompok.
3. Kesimpulan.
Organisasi sebagai suatu bentuk kehidupan dalam masyarakat
juga mengalami perubahan, karena organisasi juga harus selalu menyesuaikan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Organisasi mengalami perubahan karena
organisasi selalu menghadapi berbagai macam tantangan. Pengembangan organisasi
mempunyai dua arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi
dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik
manajemen. Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan
secara berencana, terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk
meningkatkan evektifitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan azas-azas
dan praktek yang dikenal dalam kegiatan organisasi.
REFERENSI
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/computer-science-and-information/information-system-s1-1/teori-organisasi-umum-2-1/perubahan-pengembangan-organisasi
http://basuki1.ganeca.net/index.php?option=com_content&task=view&id=25&Itemid
http://ezhascorpioboy.wordpress.com/2010/01/16/pandangan-baru-tentang-perkembangan-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar